Dia ingin menunjukkan kepada Korea Selatan dan dunia modeling beberapa aspek budaya budaya kulit hitam seperti “rambut bayi”. “Di Korea, banyak orang yang belum tahu tentang ‘baby hair’ atau tidak terbiasa melihat rambut keriting,” tegasnya.
Park melanjutkan, “Ketika kamu melihat model bayi dan anak-anak, mereka sekarang mulai memiliki gaya rambut seperti itu. Dan ketika penata rambut membawa referensi, maka ada fotoku sebagai referensi. Jadi, aku rasa aku bisa mengubah pemikiran orang Korea. tentang [mixed people] menjadi lebih positif.”
Setiap keberhasilan dan pujian, akan ada kritik dan terkadang kebencian. Tapi Park mencoba mengabaikan troll online dan mengatakan dia menghilangkan stres dengan makan masakan Korea favoritnya (mie Tteokbokki dan Buldak). “Kemudian saya melihat dan membaca komentar positif dari fans dan pendukung saya. Habis itu main Roblox,” ujarnya sambil tertawa.
Walaupun Park sering tampil dalam iklan, peragaan busana, dan pemotretan fesyen, ia tetaplah seorang remaja Korea pada umumnya, yang mewujudkan mimpinya menjadi supermodel dengan tugas sekolah dan kehidupan sosialnya.
“Jadi baru-baru ini, itu adalah minggu ujian saya dan saya mengikuti ujian hari ini,” katanya. “Saya suka jalan-jalan dan ngobrol dengan teman. Saya masih pelajar, jadi saya suka menghabiskan waktu bersama teman-teman.”
“Tetapi tentu saja, belajar itu penting dalam hidup saya dan saya berusaha keras untuk menyeimbangkan situasi dan tidak menggunakan terlalu banyak energi di satu sisi. Modeling dan sekolah seperti kentang goreng dan saus tomat [they go hand and hand]tambahnya bercanda.
Dengan Naomi Campbell sebagai inspirasinya, Park juga mengarahkan pandangannya untuk menjadi supermodel global. “Setelah SMA, ini lebih tentang berpindah dari satu tantangan ke tantangan lainnya seperti permainan papan,” katanya. “Saya ingin menemukan pengalaman baru yang tidak bisa saya lakukan semasa menjadi mahasiswa. Jadi itu berarti saya ingin pergi ke luar negeri dan merasakan pengalaman menjadi model di luar negeri.”